Sang Pembela Poligami itu Bernama Alm. Siti Moendijah

Beliau adalah Siti Munjiyah, adik
kandung Haji Fachrodin dan salah satu santri perempuan KH. Ahmad Dahlan.
Beliau
sejak awal direncanakan menjadi kader di Muhammadiyah dan diharapkan membawa
nama ‘Aisyiyah dalam kiprahnya di masyarakat. Harapan ini menjadi kenyataan
dengan kemampuan orasi yang dimiliki oleh Siti Munjiyah. Kemampuan orasinya
dinilai memiliki kesamaan dengan Haji Fachrodin yang tidak lain kakak
kandungnya sendiri. Dengan kemampuan orasinya yang luar biasa, Siti Munjiyah
kerap mengisi forum-forum baik di internal organisasi atau khalayak umum.
Pada
20 November 1921, K.H. Ahmad Dahlan mengajak Haji Fachrodin dan Siti Munjiyah
untuk menghadiri undangan dari Sarekat Islam (SI) cabang Kediri, Jawa Timur.
Dalam forum tersebut, Siti Munjiyah mendapat kesempatan untuk berorasi. Beliau
menyampaikan mengenai makna jilbab yang dikenakannya saat itu. Beliau dengan
tegas menyampaikan jilbab ala haji perempuan yang dikenakannya tidak membuatnya
malu karna itu adalah perintah agama Islam.
Beliau juga wakil 'Aisyiyah di kongres perempuan 1928. dalam orasi itu beliau berkata:
"Perempuan dan lelaki Islam itu masing-masing berhak berkemajuan dan berkesempurnaan, dan bahwasannya yang dikata kemajuan dan kesempurnaan ialah menurut hak batas-batasnya sendiri-sendiri.”
(dikutip dari naskah pidato Siti Munjiyah
dalam Kongres Perempuan Indonesia pertama, 22-25 Desember 1928, Yogyakarta)
Semoga Allah merahmati beliau...
dengan kalian membaca ini diharapkan tidak ada lagi penyiksaan bagi perempuan
BalasHapus